Tobasa Terus Berbenah Jadi Destinasi Wisata Dunia
Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), terus berbenah untuk menjadi salah satu destinasi pariwisata dunia, dengan mengandalkan 27 objek wisata potensial yang layak dikembangkan di wilayah yang terletak di bagian tengah Provinsi Sumatera Utara itu.
“Kabupaten yang terletak di pinggir danau Toba ini sangat potensial untuk dikembangkan serta memiliki peluang besar meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat sekitarnya,” ujar Kepala Disbudpar Tobasa, Ultri Sonlahir Simangunsong di Balige, Selasa (23/6/2015).
Umumnya, kata dia, potensi pariwisata di kabupaten ini mengetengahkan keindahan panorama alam Danau Toba, seperti pantai Lumban Silintong, dengan jarak tempuh hanya sekitar sepuluh menit dari kota Balige.
Selain itu “long beach Ajibata” yang dilengkapi sarana bermain olahraga air, serta pantai pasifik Porsea, Siregar Aek Nalas dan pantai Janji Maria Tambunan.
Objek wisata lainnya, yakni makam pahlawan nasional Raja Singamangaraja, XII yang gugur dalam perjuangannya melawan penjajah Belanda.
Persis di tengah kota Balige, terdapat pasar tradisional Onan Balerong yang dibuat pada zaman kolonial Belanda serta selalu menjadi pusat perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara.
Kemudian, museum Batak TB Silalahi center, pematang sawah Tampahan, Dolok Tolong dan Pahoda aerosport area serta old house Jangga Dolok di Kecamatan Lumbanjulu.
Di samping itu, ada sirkuit alam Sibodiala yang memiliki panorama indah di sekeliling lintasan track balap motor serta objek wisata pendidikan institute teknologi Del Sitoluama di Laguboti.
Wisata rohani makam Nommensen, seorang missionaris Jerman, penyebar injil di kawasan Tapanuli, sekitar satu setengah abad lalu berada di Kecamatan Sigumpar berjarak sekitar 12 kilometer dari Balige atau berkisar 240 kilometer dari kota Medan.
Untuk memudahkan wisatawan lokal maupun luar mengenal lebih jauh daerah Tobasa, persis di depan kantor Disbudpar di pusat kota Balige, tourism map permanen berukuran sekitar 2×3 meter sudah dibangun pada November 2013.
Bahkan kata Ultri, direncanakan buku panduan berisikan informasi ringkas tentang objek-objek wisata pilihan berikut data mengenai sarana dan prasarana pariwisata yang dibutuhkan selama melakukan perjalanan di Tobasa, akan dilengkapi aplikasi teknologi digital.
Buku panduan perjalanan wisata atau tourism map Tobasa itu dilengkapi “barcode” yang mempermudah pencatatan objek tertentu dengan menggunakan hyperlink.
“Pariwisata Tobasa perlu terus dibenahi secara holistic, dengan mengoptimalkan wisata budaya, wisata rohani serta wisata minat khusus,” sebut Ultri.
Sementara itu, anggota DPRD Tobasa, Syamsudin Manurung menyebutkan, untuk dapat menjadi salah satu destinasi nasional bahkan di tingkat dunia, potensi wisata di Kabupaten tersebut perlu ditata secara maksimal.
Keunikan berbagai wisata budaya dan kuliner yang dimiliki Kabupaten ini, kata dia perlu digali serta terus dikembangkan.
“Dinas Pariwisata setempat perlu melakukan berbagai promosi tentang keindahan dan keunikan parawisata yang ada di daerah ini,” katanya.
Sumber : lintaspublik
Wisatawan saat berkunjung ke Museum Batak TB Silalahi center |
Umumnya, kata dia, potensi pariwisata di kabupaten ini mengetengahkan keindahan panorama alam Danau Toba, seperti pantai Lumban Silintong, dengan jarak tempuh hanya sekitar sepuluh menit dari kota Balige.
Selain itu “long beach Ajibata” yang dilengkapi sarana bermain olahraga air, serta pantai pasifik Porsea, Siregar Aek Nalas dan pantai Janji Maria Tambunan.
Objek wisata lainnya, yakni makam pahlawan nasional Raja Singamangaraja, XII yang gugur dalam perjuangannya melawan penjajah Belanda.
Persis di tengah kota Balige, terdapat pasar tradisional Onan Balerong yang dibuat pada zaman kolonial Belanda serta selalu menjadi pusat perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara.
Kemudian, museum Batak TB Silalahi center, pematang sawah Tampahan, Dolok Tolong dan Pahoda aerosport area serta old house Jangga Dolok di Kecamatan Lumbanjulu.
Di samping itu, ada sirkuit alam Sibodiala yang memiliki panorama indah di sekeliling lintasan track balap motor serta objek wisata pendidikan institute teknologi Del Sitoluama di Laguboti.
Wisata rohani makam Nommensen, seorang missionaris Jerman, penyebar injil di kawasan Tapanuli, sekitar satu setengah abad lalu berada di Kecamatan Sigumpar berjarak sekitar 12 kilometer dari Balige atau berkisar 240 kilometer dari kota Medan.
Untuk memudahkan wisatawan lokal maupun luar mengenal lebih jauh daerah Tobasa, persis di depan kantor Disbudpar di pusat kota Balige, tourism map permanen berukuran sekitar 2×3 meter sudah dibangun pada November 2013.
Bahkan kata Ultri, direncanakan buku panduan berisikan informasi ringkas tentang objek-objek wisata pilihan berikut data mengenai sarana dan prasarana pariwisata yang dibutuhkan selama melakukan perjalanan di Tobasa, akan dilengkapi aplikasi teknologi digital.
Buku panduan perjalanan wisata atau tourism map Tobasa itu dilengkapi “barcode” yang mempermudah pencatatan objek tertentu dengan menggunakan hyperlink.
“Pariwisata Tobasa perlu terus dibenahi secara holistic, dengan mengoptimalkan wisata budaya, wisata rohani serta wisata minat khusus,” sebut Ultri.
Sementara itu, anggota DPRD Tobasa, Syamsudin Manurung menyebutkan, untuk dapat menjadi salah satu destinasi nasional bahkan di tingkat dunia, potensi wisata di Kabupaten tersebut perlu ditata secara maksimal.
Keunikan berbagai wisata budaya dan kuliner yang dimiliki Kabupaten ini, kata dia perlu digali serta terus dikembangkan.
“Dinas Pariwisata setempat perlu melakukan berbagai promosi tentang keindahan dan keunikan parawisata yang ada di daerah ini,” katanya.
Sumber : lintaspublik
Tidak ada komentar