Meriahnya Cap Go Meh di Siantar

SIANTAR, Perayaan Cap Go Meh, tanggal 15 bulan pertama tahun Imlek, menjadi akhir dari seluruh perayaan Tahun Baru Imlek.

Pematangsiantar, yang dikenal sebagai kota Paling Toleran di Indonesia, menunjukkan bagaimana keberagaman agama dan budaya seluruh elemen Bangsa dapat hidup di kota ini, sebagaimana kerukunan masyarakatnya. Hal itu tercermin melalui perayaan Cap Go Meh malam ini, Sabtu (11/02/2017).

Meriahnya Cap Go Meh di Siantar
Kemeriahan Imlek fair di kota Pematangsiantar.
Masyarakat Siantar yang terdiri dari berbagai latar belakang suku agama dan ras, turut bergembira dalam Pawai Malam Cap Go Meh, yang diselenggarakan saudara-saudaranya dari komunitas suku Tionghoa.

Berlangsung meriah, melintasi jalan-jalan utama di pusat kota Siantar. Salah seorang warga yang mengabadikan perayaan ini. Inilah kemriahan Cap Go Meh di kota Pematangsiantar yang terekam oleh kru Lintaspublik.com grup Danau Toba Center.



Apa itu Cap Go Meh 

Cap Go Meh melambangkan hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek bagi komunitas Tionghoa di seluruh dunia. Istilah ini berasal dari dialek Hokkien dan secara harafiah berarti hari kelima belas dari bulan pertama (Cap = Sepuluh, Go = Lima, Meh = Malam). Ini berarti, masa perayaan Tahun Baru Imlek berlangsung selama lima belas hari.

Perayaan ini dirayakan dengan jamuan besar dan berbagai kegiatan. Di Taiwan ia dirayakan sebagai Festival Lampion. Di Asia Tenggara ia dikenal sebagai hari Valentine Tionghoa, masa ketika wanita-wanita yang belum menikah berkumpul bersama dan melemparkan jeruk ke dalam laut - suatu adat yang berasal dari Penang, Malaysia.



Laporan : DTC_tagor
Lokasi : Pematangsiantar, Februari 2017

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.