Wisata Danau Toba: Bukit Cinta Pecahkan Kesunyisenyapan Bukit Sipege Sumut
DANAU TOBA CENTER - Sebuah tempat tiba-tiba terkenal sebagai Bukit Cinta di Dusun Holbung, Desa Janjimartahan, Kecamatan Harian, Sumatera Utara (Sumut). Dusun yang tadinya sepi itu pun sontak ramai. Sunyi sepi pada malam hari, menjadi ramai dan riuh di Bukit Sipege. Muda-mudi dari Pematangsiantar, Medan, Sidikalang, Pangururan, bahkan dari Singapura duduk di Bukit Sipege.
"Tempat ini menjadi terkenal sebagai Bukit Cinta setelah anak-anak muda dari Singapura nongkrong dan malam mingguan di Bukit Sipege. Bukit Cinta ini sempat viral di medsos," tutur Ramli, seorang warga Janjimartahan, baru-baru ini.
Desa Janjimartahan dan Dusun Holbung pun ramai dilintasi para pendatang, umumnya anak-anak muda berpasangan. "Menjelang Tahun Baru 2018 Bukit Sipege tampak begitu ramai. Kilatan kembang api sambung menyambunt mewarnai langit. "Warna-warni kembang api itu begitu menarik di atas bukit yang sebenarnya gelap gulita," kata Ramli.
Untuk mencapai Bukit Sipege bukanlah mudah. Setelah mentok dengan sepeda motor atau kareta, perjalanan untuk melihat Bukit Cinta harus dilanjutkan dengan setengah memanjat bukit yang agak curam.
"Bagi anak-anak muda yang datang ke Bukit Sipege tampak curam itulah salah satunya pemberi kenikmatan. Mereka nongkrong dan menginap di bukit dengan menggunakan tenda," cerita Ramli.
Di manakah sebenarnya Bukit Cinta?. Di Bukit Sipege-kah atau di Bukit Holbung-Janji? Tidak ada bagian dari kedua bukit itu berbentuk hati atau love, termasuk tumbuh-tumbuhannya. Lantas kok sebutannya Bukit Cinta?.
Jika menengok sekitarnya, Bukit Cinta itu sesungguhnya terdapat pada perkampungan penduduk di Dusun Holbung yang menlonjong ke tengah Danau Toba. Sementara pada kedua sisinya, Danau Toba membentuk teluk sehingga gambar yang tampak dari Bukit Holbung-Janji atau Bukit Sipege lukisan hati atau love. Namun warga dan para muda-mudi pendatang itu menyebut perkambungan Dusun Holbung sebagai Bukit Cinta. Mereka yang memang berpasang-pasangan menjalin cinta di kawasan tersebut.
Anak muda yang tengah memadu kasih dari Sidikalang, Siborong-borong bisa melalui Tele kemudian turun ke arah Panguruan dan belok ke kanan menuju Sihotang. Sebelum Desa Sihotang akan dilewati Desa Janjimartahan dan Bukit Holbung-Janji. Sementara yang datang dari Pematangsiantar atau Medan bisa juga lewat Tigaras kemudian naik feri terus ke Pangururan selanjutnya belok ke kanan menuju arah Tele dan belok kanan lagi ke Bukit Cinta..
"Anak-anak muda itu tadinya nongkrong di Bukit Holbung-Janji. Warga Janjimartahan tidak dapat menerima kehadiran anak-anak muda itu yang dinilai begitu tiba-tiba. Anak-anak muda yang sebagian besar dari luar Kecamatan Harian Kabupaten Samosir itu pun diusir dan tak diperbolehkan nongkrong di Bukit Holbung-Janji.
Entah magnit apa, anak-anak muda itu tetap memilih nongkrong di kawasan tersebut. Mereka pindah nongkrong di Bukit Sipege yang bersebelahan dengan Bukit Holbung-Janji. "Jumlah mereka mencapai seribu orang, bahkan mungkin lebih pada saat menjelang Tahun Baru 2018," ungkap M Simbolon, seorang lelaki warga Desa Sihotang, Kecamatan Harian.
Dia mengaku dapat mengumpulkan uang parkir sampai Rp 2 juta hanya dari parkir kendaraan sepeda motor.Dia mengenakan parkir Rp 5.000 sampai Rp 10.000 untuk tiap unit sepeda motor.
Perputaran uang tiba-tiba memang begitu besar di Bukit Sipege. Hasil penjualan mie rebus atau goreng juga begitu besar, karena tempat tersebut sedikit jauh dari keramaian bahkan rumah penduduk.
"Beberapa warga Desa Sihotang atau warga dusun yang huniannya agak dekat ke Bukit Sipege mendapatkan lapangan kerja baru saat ini. Mereka menguasainya, dan tidak memperkenankan warga Janjimartahan berdagang di situ," tutur Ramli. Karena itu, katanya, warga Janjimartahan menyesal mengusir anak-anak muda sewaktu nongkrong pertama kalinya di Bukit Holbung-Janji.
Mengingat Bukit Cinta selalu ramai terutama akhir pekan dan hari libur, aparat Desa Sihotang dan Janjimartahan perlu kiranya memikirkan MCK di lokasi. Sulit dibayangkan di mana saja di Bukit Sipege mereka akan buang air kecil dan besar sepanjang malam.
Padahal, kawasan itu dikenal agak angker dan mistis. Percaya atau tidak, bukan tidak mungkin "penghuni" lama kawasan Bukit Cinta akan marah jika kotoran manusia didapati di sana-sini. Para pedagang dan pengelola parkir berkewajiban memelihara kearifan lokal daerahnya. Jangan hanya memikirkan keuntungan besar sesaat, padahal disadari hal itu tidak akan berlangsung lama jika tak dikelola secara seimbang sebagaimana keseimbangan cinta antara seorang lelaki dengan seorang perempuan.
Laporan: Tim
Sumber: suarakarya.id
Bukit Cinta, Wisata Danau Toba - Foto: suarakarya.id |
"Tempat ini menjadi terkenal sebagai Bukit Cinta setelah anak-anak muda dari Singapura nongkrong dan malam mingguan di Bukit Sipege. Bukit Cinta ini sempat viral di medsos," tutur Ramli, seorang warga Janjimartahan, baru-baru ini.
Desa Janjimartahan dan Dusun Holbung pun ramai dilintasi para pendatang, umumnya anak-anak muda berpasangan. "Menjelang Tahun Baru 2018 Bukit Sipege tampak begitu ramai. Kilatan kembang api sambung menyambunt mewarnai langit. "Warna-warni kembang api itu begitu menarik di atas bukit yang sebenarnya gelap gulita," kata Ramli.
Untuk mencapai Bukit Sipege bukanlah mudah. Setelah mentok dengan sepeda motor atau kareta, perjalanan untuk melihat Bukit Cinta harus dilanjutkan dengan setengah memanjat bukit yang agak curam.
"Bagi anak-anak muda yang datang ke Bukit Sipege tampak curam itulah salah satunya pemberi kenikmatan. Mereka nongkrong dan menginap di bukit dengan menggunakan tenda," cerita Ramli.
Di manakah sebenarnya Bukit Cinta?. Di Bukit Sipege-kah atau di Bukit Holbung-Janji? Tidak ada bagian dari kedua bukit itu berbentuk hati atau love, termasuk tumbuh-tumbuhannya. Lantas kok sebutannya Bukit Cinta?.
Bukit Cinta, Wisata Danau Toba - Foto: suarakarya.id |
Jika menengok sekitarnya, Bukit Cinta itu sesungguhnya terdapat pada perkampungan penduduk di Dusun Holbung yang menlonjong ke tengah Danau Toba. Sementara pada kedua sisinya, Danau Toba membentuk teluk sehingga gambar yang tampak dari Bukit Holbung-Janji atau Bukit Sipege lukisan hati atau love. Namun warga dan para muda-mudi pendatang itu menyebut perkambungan Dusun Holbung sebagai Bukit Cinta. Mereka yang memang berpasang-pasangan menjalin cinta di kawasan tersebut.
Anak muda yang tengah memadu kasih dari Sidikalang, Siborong-borong bisa melalui Tele kemudian turun ke arah Panguruan dan belok ke kanan menuju Sihotang. Sebelum Desa Sihotang akan dilewati Desa Janjimartahan dan Bukit Holbung-Janji. Sementara yang datang dari Pematangsiantar atau Medan bisa juga lewat Tigaras kemudian naik feri terus ke Pangururan selanjutnya belok ke kanan menuju arah Tele dan belok kanan lagi ke Bukit Cinta..
"Anak-anak muda itu tadinya nongkrong di Bukit Holbung-Janji. Warga Janjimartahan tidak dapat menerima kehadiran anak-anak muda itu yang dinilai begitu tiba-tiba. Anak-anak muda yang sebagian besar dari luar Kecamatan Harian Kabupaten Samosir itu pun diusir dan tak diperbolehkan nongkrong di Bukit Holbung-Janji.
Entah magnit apa, anak-anak muda itu tetap memilih nongkrong di kawasan tersebut. Mereka pindah nongkrong di Bukit Sipege yang bersebelahan dengan Bukit Holbung-Janji. "Jumlah mereka mencapai seribu orang, bahkan mungkin lebih pada saat menjelang Tahun Baru 2018," ungkap M Simbolon, seorang lelaki warga Desa Sihotang, Kecamatan Harian.
Dia mengaku dapat mengumpulkan uang parkir sampai Rp 2 juta hanya dari parkir kendaraan sepeda motor.Dia mengenakan parkir Rp 5.000 sampai Rp 10.000 untuk tiap unit sepeda motor.
Perputaran uang tiba-tiba memang begitu besar di Bukit Sipege. Hasil penjualan mie rebus atau goreng juga begitu besar, karena tempat tersebut sedikit jauh dari keramaian bahkan rumah penduduk.
"Beberapa warga Desa Sihotang atau warga dusun yang huniannya agak dekat ke Bukit Sipege mendapatkan lapangan kerja baru saat ini. Mereka menguasainya, dan tidak memperkenankan warga Janjimartahan berdagang di situ," tutur Ramli. Karena itu, katanya, warga Janjimartahan menyesal mengusir anak-anak muda sewaktu nongkrong pertama kalinya di Bukit Holbung-Janji.
Mengingat Bukit Cinta selalu ramai terutama akhir pekan dan hari libur, aparat Desa Sihotang dan Janjimartahan perlu kiranya memikirkan MCK di lokasi. Sulit dibayangkan di mana saja di Bukit Sipege mereka akan buang air kecil dan besar sepanjang malam.
Padahal, kawasan itu dikenal agak angker dan mistis. Percaya atau tidak, bukan tidak mungkin "penghuni" lama kawasan Bukit Cinta akan marah jika kotoran manusia didapati di sana-sini. Para pedagang dan pengelola parkir berkewajiban memelihara kearifan lokal daerahnya. Jangan hanya memikirkan keuntungan besar sesaat, padahal disadari hal itu tidak akan berlangsung lama jika tak dikelola secara seimbang sebagaimana keseimbangan cinta antara seorang lelaki dengan seorang perempuan.
Laporan: Tim
Sumber: suarakarya.id
Tidak ada komentar