"Lake Toba Caldera of Kings", Branding Danau Toba Diluncurkan
DANAU TOBA CENTER - Kementerian Pariwisata,Badan Pelaksana Otorita Danau Toba, pemerintah daerah di kawasan Danau Toba dan stakeholder terkait telah menyepakati branding atau logo untuk Danau Toba, yakni "Lake Toba Caldera of Kings". Branding Danau Toba tersebut direncanakan dilaunching akhir April atau awal Mei 2018.
"Rapat hari ini (Rabu, 11 April 2018), telah disepakati branding atau logo untuk Danau Toba yakni 'Lake Toba Caldera of Kings'. Branding ini sudah bisa digunakan mulai saat ini meski belum resmi dilaunching,"kata Dirut Badan Pelaksana Otorita Danau Toba, Arie Prasetyo kepada Wartawan, Rabu (11/4), di Hotel Grand Aston City Hall Medan, seperti yang dilansir HarianSIB.co.
Arie menjelaskan ditetapkannya branding Lake Toba Caldera of Kings karena Danau Toba merupakan danau vulkanik terbesar di dunia. "Maksudnya branding ini adalah kalderanya raja atau raja kaldera. Jadi, Danau Toba adalah raja kaldera,"katanya.
Selain itu, kata Arie, branding tersebut bagian dari kampanye bahwa dalam dunia pariwisata atau service industry, tamu adalah raja. Dan setiap marga Batak Toba memiliki raja sendiri. "Artinya di sini, raja melayani raja,"ujarnya.
Menurut Arie, branding Lake Toba Caldera of Kings telah digodok enam bulan terakhir yang melibatkan semua stakeholder seperti pemerintah daerah di kawasan Danau Toba, para pelaku industri pariwisata seperti Asita, PHRI, pelaku pariwisata di daerah dan sejumlah tokoh adat dan tokoh masyarakat setempat.
"Saya pribadi sangat berbahagia Danau Toba sudah memiliki branding sendiri. Prinsipnya tidak ada branding yang buruk, tinggal lagi bagaimana memasarkannya dengan konsisten mempropagandakannya, sehingga orang semakin lama ingat dengan branding ini. Saya berharap branding ini akan menjadi janji produkpariwisata Danau Toba,"katanya.
Branding Lake Toba Candera of Kings tersebut akan diperkenalkan melalui event-event Kementerian Pariwisata di luar negeri. Dan tahun ini ada 17 event yang akan dilaunching.
"Targetnya begitu melihat branding ini, wisatawan mancanegara langsung mengingat keindahan Danau Toba, dan mengunjunginya,"ujarnya.
Tidak hanya melalui berbagai event, lanjutnya, branding Danau Toba ini juga akan dipromosikan kepada agen-agen perjalanan dunia. Sehingga pariwisata Danau Toba dapat dimasukkan dalam paket pariwisata yang akan dijual.
"Kami (Badan Pelaksana Otorita Pariwisata Danau Toba) sendiri akan langsung memakainya dalam promosi, kegiatan-kegiatan dan surat menyurat. Karena kami sangat berharap dengan branding ini, Danau Toba semakin dikenal masyarakat dunia sebagai destinasi wisata bertaraf internasional,"katanya.
Arie optimis dengan adanya branding tersebut, target satu juta wisatawan mancanegara mengunjungi Danau Toba pada 2019 akan tercapai. Apalagi, saat ini pariwisata Danau Toba sudah didukung infrastruktur yang mumpuni seperti Bandara Silangit yang telah bertaraf internasional, jalan tol, pelabuhan dan pelayaran di Danau Toba. Bahkan, saat ini juga mulai dikembangkan hotel-hotel dan homestay bertaraf internasional.
"Kita bersyukur posisi Danau Toba itu dekat dengan market. Misalnya, penerbangan Singapura-Silangit hanya sekitar satu jam. Begitu juga Malaysia-Silangit. Bahkan dengan Cina, India atau Asia Timur lainnya hanya beberapa jam saja.Karena pasar utama Danau Toba adalah Singapura, Malaysia dan Cina. Dan pasar tambahannya India, Thailand, Vietnam dan negara-negara Asia Timur lainnya,"tutupnya. [*]
Sumber: HarianSIB
Tortor Pangurason Danau Toba di acara Festival Pasir Putih Samosir 2018, Sumatera Utara - Foto: Net |
"Rapat hari ini (Rabu, 11 April 2018), telah disepakati branding atau logo untuk Danau Toba yakni 'Lake Toba Caldera of Kings'. Branding ini sudah bisa digunakan mulai saat ini meski belum resmi dilaunching,"kata Dirut Badan Pelaksana Otorita Danau Toba, Arie Prasetyo kepada Wartawan, Rabu (11/4), di Hotel Grand Aston City Hall Medan, seperti yang dilansir HarianSIB.co.
Arie menjelaskan ditetapkannya branding Lake Toba Caldera of Kings karena Danau Toba merupakan danau vulkanik terbesar di dunia. "Maksudnya branding ini adalah kalderanya raja atau raja kaldera. Jadi, Danau Toba adalah raja kaldera,"katanya.
Selain itu, kata Arie, branding tersebut bagian dari kampanye bahwa dalam dunia pariwisata atau service industry, tamu adalah raja. Dan setiap marga Batak Toba memiliki raja sendiri. "Artinya di sini, raja melayani raja,"ujarnya.
Menurut Arie, branding Lake Toba Caldera of Kings telah digodok enam bulan terakhir yang melibatkan semua stakeholder seperti pemerintah daerah di kawasan Danau Toba, para pelaku industri pariwisata seperti Asita, PHRI, pelaku pariwisata di daerah dan sejumlah tokoh adat dan tokoh masyarakat setempat.
"Saya pribadi sangat berbahagia Danau Toba sudah memiliki branding sendiri. Prinsipnya tidak ada branding yang buruk, tinggal lagi bagaimana memasarkannya dengan konsisten mempropagandakannya, sehingga orang semakin lama ingat dengan branding ini. Saya berharap branding ini akan menjadi janji produkpariwisata Danau Toba,"katanya.
Branding Lake Toba Candera of Kings tersebut akan diperkenalkan melalui event-event Kementerian Pariwisata di luar negeri. Dan tahun ini ada 17 event yang akan dilaunching.
"Targetnya begitu melihat branding ini, wisatawan mancanegara langsung mengingat keindahan Danau Toba, dan mengunjunginya,"ujarnya.
Tidak hanya melalui berbagai event, lanjutnya, branding Danau Toba ini juga akan dipromosikan kepada agen-agen perjalanan dunia. Sehingga pariwisata Danau Toba dapat dimasukkan dalam paket pariwisata yang akan dijual.
"Kami (Badan Pelaksana Otorita Pariwisata Danau Toba) sendiri akan langsung memakainya dalam promosi, kegiatan-kegiatan dan surat menyurat. Karena kami sangat berharap dengan branding ini, Danau Toba semakin dikenal masyarakat dunia sebagai destinasi wisata bertaraf internasional,"katanya.
Arie optimis dengan adanya branding tersebut, target satu juta wisatawan mancanegara mengunjungi Danau Toba pada 2019 akan tercapai. Apalagi, saat ini pariwisata Danau Toba sudah didukung infrastruktur yang mumpuni seperti Bandara Silangit yang telah bertaraf internasional, jalan tol, pelabuhan dan pelayaran di Danau Toba. Bahkan, saat ini juga mulai dikembangkan hotel-hotel dan homestay bertaraf internasional.
"Kita bersyukur posisi Danau Toba itu dekat dengan market. Misalnya, penerbangan Singapura-Silangit hanya sekitar satu jam. Begitu juga Malaysia-Silangit. Bahkan dengan Cina, India atau Asia Timur lainnya hanya beberapa jam saja.Karena pasar utama Danau Toba adalah Singapura, Malaysia dan Cina. Dan pasar tambahannya India, Thailand, Vietnam dan negara-negara Asia Timur lainnya,"tutupnya. [*]
Sumber: HarianSIB
Tidak ada komentar