Melihat Wisata Sejarah Raja Bona Ni Onan, Pusat Pasar Terbesar di Samosir

SAMOSIR, Banyaknya situs sejarah yang sudah berumur ratusan tahun di perairan Danau Toba, khususnya di perairan pulau Samosir, membuat banyak wisatawan ingin mengetahui nilai-nilai dari sejarah-sejarah itu.

Salah satu sejarah itu adalah "Parhundulan" (tempat duduk) Raja Bona ni Onan Sitohang (Raja Pasar/batak), Pusat pasar tradisional terbesar di Samosir pada masa itu.

"Parhundulan"  Raja Bona ni Onan Sitohang berada di Desa Parsaoran Urat, kecamatan Palipi, Kabupaten Samosir, atau beberapa langka dari di Tugu Sitohang.

BACA JUGA   Melihat Perkampungan SITOHANG URUK, Ini Videonya

Pasar di perairan danau Toba tempo dulu/ilustrasi. dan "Parhundulan" (tempat duduk)
Raja Bona ni Onan Sitohang (Raja Pasar/batak) pemilik Pusat pasar terbesar ini dulunya di Samosir.
Onan atau pasar memiliki arti penting pada masa itu, karena ditempat inilah salah satu tempat pertemuan masyarakat dari desa untuk bertransaksi tukar menukar barang pertanian ke barang jadi, atau bisnis jual beli.

Hasil-hasil pertanian ini dibawa dari desa dari seberang pulau Samosir, dan barang-barang itu akan ditukarkan berupa barang-barang yang dibutuhan masyarakat, berupa alat-alar pertanian maupun alat rumah tangga lainnya.

Demikian hal ini diceritakan Pak Parto Sitohang, bahwa ditempat itu ada salah satu situs sejarah yang sangat penting, dimana pertumbuhan ekonomi dilakukan di pasar atau "Onan milik "Raja Opung Bona ni Onan" yang tempatnya cukup strategis dipintu masuk kampung tepatnya dipinggir pantai Danau Toba.

BACA JUGA   Melihat Perkampungan SITOHANG URUK, Ini Videonya

Pasar tradisional di Samosir dulunya di pinggir Pantai/ilustrasi
"Masyarakat akan membeli berupa cangkul, parang, atau barang kebutuhan rumah tangga lainnya dan akan ditukarkan dengan hasil pertanian berupa beras, sayur dan hasil pertanian lainnya,"ungkap Pak parto Sitohang, sambil menunjukan tempat duduk Raja Bona ni Onan Sitohang, berupa dua batu besar yang sudah dipagar besi Stainles.

Parhundulan Raja Bona ni Onan ini sudah masuk situs sejarah, dan menjadi andalan pariwisata di kabupaten Samsoir, namun kurang dipromosikan

"Iya ini sudah didaftarkan oleh pemerintah kabupaten, salah satu situs sejarah budaya di Samosir ini, makanya Batu Parhundulan Raja Bona ni Onan ini dilindungi dan telah dipagar,'jelasnya.

Sejarah Raja Bona ni Onan Sitohang

Sosok Raja Bona ni Onan Sitohang adalah keturunan dari Ompu Tuan Situmorang.

Ompu Tuan Situmorang sendiri adalah anak kedua dari Siraja Lontung dari isterinya Siboru Pareme. Marga-marga Batak Toba, yang ada saat ini dikelompok menjadi dua yaitu Sorbadibanua (Sumba) dan Lontung.

Marga Sitohang merupakan keturunan Ompu Raja Pangaribuan, yang merupakan anak kedua dari Ompu Tuan Situmorang.

BACA JUGA   Berwisata di Perkampungan SITOHANG TORUAN, Banyak Rumah Batak Ratusan Tahun
Perkampungan Sitohang.
 Berikut ini adalah silsilah marga Sitohang ditarik dari Op. Tuan Situmorang:

I. Op Tuan Situmorang anaknya dua: 1.Panoparaja 2.Op. Pangaribuan

II.1. Panoparaja anaknya dua: 1.Ompuniambolas, dan 2.Parhujobung

II.2. Op. Pangaribuan anaknya satu: 1. Raja Babiat

III.1 Ompuni Ambolas anaknya dua: 1. Lumban Pande 2. Lumban Nahor

III.2 Parhujobung anaknya juga dua: 1.Suhutnihuta, dan 2.Tuan Ringo.

III.3. Raja Babiat anaknya tiga: 1. Darimangambat (Sitohang Uruk), 2. Raja Itubungna (Sitohang Tonga-tonga), dan 3. Ompu Raja Bona ni Onan (Sitohang Toruan)

Kesaktian dan Kerajaan

Melihat adanya situs sejarah parhundulan dari Parhundulan Raja Bona ni Onan, mengisyaratkan, bahwa dulunya opung Raja Bona ni Onan adalah Raja (penguasa) pasar di perairan Danau Toba yang cukup disegani.

BACA JUGA   Warga Ucapkan Terimakasih Penanaman Pohon di Samosir Oleh Marga Sitohang

Silsilah Raja Bona ni Onan
 Masyarakat dari seberang pulau Samosir dulunya banyak mengunakan kapal-kapal tradisional (Solu) untuk membawa hasil pertaniannya ke tempat ini, dan semua diatur sangat tertib oleh Raja Bona ni Onan.

"Banyak dulu yang bertransaksi "bisnis" disini, Masyarakat Bakara di seberang pantai Samosir ini banyak yang datang ke pasar ini, dan yang mengatur pasar itu adalah opung Raja Bona ni Onan. Dan Raja Bona ni Onan pun duduk ditempat ini untuk melihat perkembangan pasar, tentunya menjaga pasar agar tetap tertib,"terang Pak Parto sambil memperlihatkan tempat duduk Raja Bona ni Onan dulunya.

BACA JUGA Asal Kampung Sitohang Uruk, SitohangTonga-tonga, dan Sitohang Toruan, Ini Foto-fotonya

Parhundulan Raja Bona ni Onan
Lebih jauh, Pak Parto Sitohang menceritakan, dulunya Raja Bona ni Onan adalah seorang Sakti yang diberi kekuasaan untuk mengusai perairan danau Toba ditempat ini, dan tidak ada yang dapat merebutnya sampai akhir hayatnya.

"Dia bukan saja menguasai, tapi dia juga adalah Sakti, sehingga pasar tempat bertransaksi jual beli hasil pertanian dapat berjalan tertib dan aman. Tentunya siapa berlaku curang akan mendapat sanksi dari Raja Bona ni Onan, bahkan bisa saja beradu kesaktian dipasar ini,"cerita Pak Parto Sitohang, sambil menunjukan luas pasar dulunya dari jalan besar saat ini sampai bibir pantai lebih kurang 1 hektar luasnya.



 Laporan : tagor_DTC

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.