Royal Dutch Akan ke Danau Toba, Wishnutama Rapat dengan Luhut
Keluarga Kerajaan Belanda atau Royal Dutch Family akan menyambangi Danau Toba dalam waktu dekat. Untuk mempersiapkan kedatangan tamu istimewa tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama serta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan langsung menggelar rapat khusus.
"Hari ini saya melaporkan persiapan Danau Toba (kepada Luhut). Kan (Danau Toba) akan kedatangan Royal Dutch (Family). Kami akan kemas untuk kedatangan itu," ujar Wishnutama di kantor Kementerian Bidang Kemaritiman dan Investasi pada Senin, 23 Desember 2019.
Wishnutama tak menerangkan secara gamblang waktu pasti kedatangan keluarga Kerajaan Belanda ke Indonesia. Ia hanya memastikan bahwa saat ini Danau Toba sudah cukup siap menerima kunjungan tamu kenegaraan. Meski masih dalam proses pengembangan, ia mengklaim tak ada masalah berarti dalam infrastrukturnya.
Danat Toba telah ditetapkan pemerintah sebagai satu dari lima destinasi superpriotas. Danau Toba dan sekitarnya diharapkan mampu menjadi magnet untuk mendatangkan wisatawan asing dan berkontribusi menyumbangkan devisa bagi negara.
Sebagai satu dari 5 destinasai wisata super prioritas, pemerintah sedang gencar membangun pelbagai fasilitas dan infrastruktur untuk memperkuat atraksi di kawasan Danau Toba. Wishnutama menerangkan, kementeriannya bakal menambah sejumlah atraksi buatan berkelas internasional, seperti cable car dan balon udara.
Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Danis Hidayat Sumadilaga menjelaskan bahwa kementeriannya turut ambil bagian dalam membangun infrastruktur di Danau Toba. Bahkan, pada 2020, Kementerian PUPR sudah menganggarkan duit Rp 2,461 triliun untuk merealisasikan pembangunan di kawasan destinasi tersebut.
"Di antaranya untuk pembangunan sumber daya air Rp 124 miliar, jalan dan jembayan Rp 918 miliar. Lalu permukiman cipta karya Rp 996 miliar dan perumahan lainnya Rp 422 miliar," ucapnya.
Dalam rapat kali ini, Danis menjelaskan bahwa kementerian dan lembaga terkait sudah membicarakan perihal proses lelang dan konstruksi. Selain itu, ada beberapa percepatan pengerjaan proyek, semisal pembangunan Jalan Tol Siantar-Parapat dan instalasi pengolahan air.
Ihwal pengembangan destinasi, selain menambah fasilitas atraksi buatan di Danau Toba, Danis menjelaskan bahwa pemerintah juga sedang berfokus membangun dua daerah. Keduanya adalah Huta Sialagan dan Huta Raja sebagai sentra produksi kain ulos serta lokasi bersejarah yang menyimpan situs. "Kita sudah siapkan pembangunannya. Proses lelang dilakukan Januari sampai Maret dengan biaya Rp 50 miliar," tuturnya.
sumber : temp
"Hari ini saya melaporkan persiapan Danau Toba (kepada Luhut). Kan (Danau Toba) akan kedatangan Royal Dutch (Family). Kami akan kemas untuk kedatangan itu," ujar Wishnutama di kantor Kementerian Bidang Kemaritiman dan Investasi pada Senin, 23 Desember 2019.
Rumah Batak di Tomok Pulau Samosir./dok. danautobacenter.com |
Danat Toba telah ditetapkan pemerintah sebagai satu dari lima destinasi superpriotas. Danau Toba dan sekitarnya diharapkan mampu menjadi magnet untuk mendatangkan wisatawan asing dan berkontribusi menyumbangkan devisa bagi negara.
Sebagai satu dari 5 destinasai wisata super prioritas, pemerintah sedang gencar membangun pelbagai fasilitas dan infrastruktur untuk memperkuat atraksi di kawasan Danau Toba. Wishnutama menerangkan, kementeriannya bakal menambah sejumlah atraksi buatan berkelas internasional, seperti cable car dan balon udara.
Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Danis Hidayat Sumadilaga menjelaskan bahwa kementeriannya turut ambil bagian dalam membangun infrastruktur di Danau Toba. Bahkan, pada 2020, Kementerian PUPR sudah menganggarkan duit Rp 2,461 triliun untuk merealisasikan pembangunan di kawasan destinasi tersebut.
"Di antaranya untuk pembangunan sumber daya air Rp 124 miliar, jalan dan jembayan Rp 918 miliar. Lalu permukiman cipta karya Rp 996 miliar dan perumahan lainnya Rp 422 miliar," ucapnya.
Dalam rapat kali ini, Danis menjelaskan bahwa kementerian dan lembaga terkait sudah membicarakan perihal proses lelang dan konstruksi. Selain itu, ada beberapa percepatan pengerjaan proyek, semisal pembangunan Jalan Tol Siantar-Parapat dan instalasi pengolahan air.
Ihwal pengembangan destinasi, selain menambah fasilitas atraksi buatan di Danau Toba, Danis menjelaskan bahwa pemerintah juga sedang berfokus membangun dua daerah. Keduanya adalah Huta Sialagan dan Huta Raja sebagai sentra produksi kain ulos serta lokasi bersejarah yang menyimpan situs. "Kita sudah siapkan pembangunannya. Proses lelang dilakukan Januari sampai Maret dengan biaya Rp 50 miliar," tuturnya.
sumber : temp
Tidak ada komentar