7-8 Agustus 2020, Samosir Music Internasional Digelar
DANAU TOBA CENTER, Samosir Music Internasional (SMI) akan kembali digelar di Open Stage Tuk-tuk, Kabupaten Samosir pada tanggal 7-8 Agustus 2020. SMI ini merupakan tahun ke enam dalam upaya mengeliatkan pariwisata Danau Toba.
Henry Manik yang merupakan Manager Project SMI mengatakan SMI tahun 2020 ini berbeda dengan SMI sebelumnya.
Dimana, akan dimeriahkan tarian tradisional Batak, Tor-tor dengan melibatkan 1.000 orang masyarakat setempat.
Bermain Solu di Danau Toba |
"Pesertanya dari masyarakat setempat dan tidak dibatasi umur. Siapa pun bisa turut serta. Para penari tor-tor itu akan mengenakan ulos, tapi warnanya kita anjurkan yang gelap,"ucapnya sembari menerangkan para penari akan diiringi gondang dan sarunei.
Selain tari tor-tor, partisipasi dari musisi Internasional bertambah. Para musisi luar negeri itu akan membawakan minimal 3-4 lagu batak yang berbeda. Tujuannya menggaungkan budaya dan adat Batak.
"Musisinya ada dari Italia, Malaysia, Austria dan lain-lain. Lagu batak kita wajibkan. Karena kita ingin mengenalkan musik-musik Batak ke internasional. Dari awal mulai memang sudah begitu kewajibannya," jelas Henry seraya menerangkan turut juga dimeriahkan musisi orkestra dari Australia berjumlah 45 orang.
Dalam SMI ini, artis Viky Sianipar dan Tongam Sirait juga akan tampil menghibur masyarakat. Tentunya juga akan diisi penyanyi-penyanyi lokal yang berkualitas.
"Tetap melibatkan penyanyi lokal. Selain Vicky dan Tongam, sedang diupayakan artis Ibukota untuk tampil. Kita sedang berupaya melakukan penjajakan untuk artis ini,"kata Henry.
Ketika ditanyakan mengenai persiapan untuk SMI, Henry mengaku sudah menjalin komunikasi dengan pihak-pihak terkait. Baik itu Pemkab Samosir, BPODT, Kemenpar, Dinas Pariwisata Prov.Sumatera Utara dan pihak-pihak lain.
SMI tahun ini kita harapkan lebih meriah, apalagi telah menjadi kalender tahunan di Kemenpar.
"Kita berterima kasih telah menjadikan SMI event tahunan oleh Kemenpar. Semoga dengan sokongan biaya, acara ini lebih meriah lagi,"katanya.
Terkait waktu pelaksanaan yang bertepatan dengan jadwal tahapan Pilkada, Henry memastikan kegiatan ini tidak ditunggangi agenda politik. Oleh karena itu, dirinya akan menjalin komunikasi dengan Bawaslu setempat untuk meminta arahan.
"Tujuan kita memajukan budaya, bukan sesuatu yang berbau politik. Memang tahun ini, tahun politik tapi kita gak mau ikut campur ke situ," terangnya.
Mengenai adanya kekurangan SMI di tahun lalu dalam hal transportasi dan kantong-kantong parkir, pihaknya juga telah membicarakan dengan instansi setempat.
"Masalah kantung parkir dan jalur transportasi sudah dibicarakan dan akan ruas jalan mengurai kemacetan. Kantung parkir juga akan melibatkan halaman warga. Mengenai transportasi air, pihaknya sudah berhubungan dengan Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara terutama dalam hal jadwal fery,"tutup Henry.
laporan_franki
Tidak ada komentar