Ini Tahapan yang Dilalui Destinasi Wisata Bila Ingin Buka Lagi

Ketika pariwisata kian lesu karena pandemi virus corona (Covid-19), situasi baru akan dimulai. Hal tersebut untuk menandai keadaan baru pariwisata ketika wabah corona mulai reda. Destinasi wisata harus bersiap dengan new normal dengan protokol baru.

"Protokol ini sedang dalam persiapan. Setelah sudah dianggap baik, baru masuk simulasi," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, saat sesi bincang-bincang seminar daring Indonesia Creative City Network (ICCN), Jumat, 15 Mei 2020.

Obyek wisata sejarah Raja Si Singa Mangaraja di Bakara/dok. daunautobacenter/com.
 Langkah terkait tata cara protokol itu dibuat bertahap. Wishnutama menjelaskan, setelah tahap simulasi, kemudian sosialisasi dan pengujian.

"Pada saat kondisi sudah memungkinkan. Kesatuan ini yang tak bisa dipisah," ujarnya.

Ia menambahkan, tahapan tersebut perlu diutamakan, agar tidak hanya sekadar prosedur operasional standar (SOP) kesehatan. "Tapi implementasi kadang-kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan, karena pelaku dan publik belum tahu. Itu beberapa kiat dalam menghadapi Covid-19," tuturnya.

Menurut Wishnutama, berdasarkan data pada 2019, ada 19 juta pekerja ekonomi kreatif, sedangkan pariwisata mempekerjakan 13 juta orang. "Itu belum termasuk ekosistemnya yang berisiko terkena dampak," katanya. Ia mencontohkan, misalnya film, produksi hingga penayangan pun terkena dampak.

Demikian pula dengan musik. "Penghasilan selain lagu yang dijual melalui digital. Tetapi juga konser atau memanggung keliling daerah melibatkan tenaga kerja kreatif," ujarnya. Kriya dan fashion, kata dia, terkena dampak berkaitan dengan hubungan pertemuan, insentif, konvensi, dan pameran (MICE), "Dan penyelenggara event (acara)," katanya.

Wishnutama menjelaskan, tahap pembukaan kembali harus memperhatikan berbagai pertimbangan. "Tahapan tersebut yang penting akan dilakukan jika sudah memungkinkan, tergantung kondisi daerah masing-masing. Tantangan dan kondisi yang berbeda," ucapnya. Ia menambahkan, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif harus segera bersiap terkait tahapan protokol itu.

sumber  : temp 

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.