Sinode ke 13 HKIP Patuhi Protokol Kesehatan, Bishop : Setiap Langka Menjadi Murid Kristus
Pematangsiantar, – Acara pembukaan sinode ke 13 Huria Kristen Indonesia Protestan (HKIP) berlangsung penuh hikmat dan mematuhi protokol kesehatan yang ketat, Jumat (22/10/2021) sore, sekitar pukul 15.30 WIB, di kompleks Gereja HKIP Agape, di jala Pisang Gang Delima Nomor 2 Pematangsiantar.
Sebelum acara dimulai, para peserta sinode dan termasuk undangan yang hadir tampak mengikuti tes swab yang dilakukan Satgas Covid – 19 Kota Pematangsiantar bersama pihak Puskesmas Pardamean.
Bishop HKIP, Pdt. Dr. Marlan Pardede, S.Pd, M.Th memukul Gong tanda dimulainya Sinode HKIP ke 13 di Gereja HKIP jalan Pisang kota Pematangsiantar. |
Dan dari 71 yang diswab, semuanya dinyatakan ngatif virus corona dan pihak Satgas Covid – 19 tetap mengingatkan peserta agar tetap mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker dan jaga jarak.
Setelah itu, para peserta dan undangan memasuki gereja, lokasi pembukaan sinode dan bangkunya juga sudah diatur oleh panita dengan berjarak.
Sebelum pembukaan sinode, kegiatan diawali dengan ibadah dan kotbah langsung dibawakan oleh Bishop HKIP, Pdt. Dr. Marlan Pardede, S.Pd, M.Th dan pembawa agenda, Sekretaris Jenderal HKIP, Pdt. Parlin M. Simangunsong, S.H., M.Div.
Dalam kotbahnya, Pdt. Dr. Marlan Pardede mengupas thema sinode yaitu “Jadikan Bangsa Muridku, Dan Ajarlah Mereka Segala Sesuatu Yang Kuperintahkan Kepadamu yang tertulis dalam Matius 28 : 19 -20” dan juga sub thema sinode : “Dengan Semangat Sinode, HKIP semakin giat memberitakan injil dan melaksanakan pemuridan”.
“Tugas semua pengikut Kristus, umat beriman dan menjadikan seluruh bangsa menjadi murid-Nya. Kata pergilah, berarti menjadi orang Kristen yang berarti, berorientasi ke luar. Pergi dari diri sendiri, kepada seluruh bangsa. Kristen yang memiliki kesadaran sebagai murid Kristus harus belajar dan menyebarkan firman ke seluruh dunia, melakukan dan membagikan kepada orang lain. Murid harus menyandang ciri khas Kristus dalam setiap langka dan perbuatannya,” kata Pdt. Dr. Marlan Pardede.
Usai ibadah singkat, acara dilanjutkan pembukaan sinode yang tindai pemukulan gong oleh Bishop HKIP dan didampingi Sekretaris Jenderal HKIP serta disaksikan para undangan yang hadir.
Sementara itu, ketua panitia pelaksana sinode, St. O.H Situmorang saat melaporkan kegiatan menyebutkan, bahwa acara sinode ini berlansung selama tiga hari, mulai Jumat – Minggu (21-24 Oktober 2021) yang dipusatkan di kompleks Gereja HKIP Agape Pematangsiantar.
Masih katanya, bahwa peserta sinode berjumlah 81 orang yang didalamnya sudah termasuk pimpinan pusat, majelis pusat dan termasuk utusan masing – masing jemaat (Gereja HKIP,red) yang ada di Indonesia.
Sedangkan agenda sinode diantaranya, mengevaluasi program kerja pimpinan pusat sebelumnya, kemudian menyusun program kerja dan memilih Bishop dan Sekretaris Jenderal HKIP periode 2021 – 2026.
Tak luput, Situmorang juga mengucapkan terimakasih atas kehadiran para peserta dan juga undangan dalam acara sinode tersebut.
Sementara Bishop HKIP, Pdt. Dr. Marlan Pardede dalam acara pembukaan itu, mengucapkan selamat bersinode kepada para peserta dan berharap agar para peserta sinode memberikan kontribusi pemikiran demi kemajuan HKIP.
“Mari kita diskusikan, program – program apa yang akan kita laksanakan untuk HKIP kedepan dan untuk kemajuan HKIP,”ungkapnya.
Para Pendeta dan Tamu undangan di Sinode HKIP ke 13. |
Pada kesempatan itu juga, beberapa undangan yang hadir juga ikut memberikan kata sambutan diantaranya, Ketua BKAG Pematangsiantar, Pdt Rohsininta Hutabarat MTh, Anggota DPRD Pematangsiantar, Baren Purba SH, Kepala Bimas Kristen Kementerian Agama Kota Pematangsiantar, Netty Remini Sianturi MPdk, Kepala pada Bidang Bimbingan Masyarakat Kristen Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara, Dr. Arnot Napitupulu, M.Pd.K dan juga Ketua Majelis Pusat HKIP, Sondang Simamora.
Seperti diungkapkan Dr Arnot Napitupu, bahwa Kemenag adalah patner kerja semua agama. Seluruh agama di Indonesia bekerjasama dengan Kemenang untuk meningkatkan pelayanan.
“HKIP salah satu organisasi gereja yang pendaftarannya masih belum ada di tingkat nasional, ini merupakan salah satu tugas bersama untuk mendaftarkannya,” kata Arnot Napitupulu.
Dijelaskannya, siapa pun yang terpilih sebagai pimpinan pusat harus siap memajukan HKIP. Membuat perubahan, meningkatkan dan memaksimalkan pelayanan. Secara khusus, dia juga menyampaikan terimakasih kepada pimpinan pusat lima tahun terakhir atas pelayanannya.
“Indonesia adalah negara yang memiliki keberagaman. Harus saling toleransi antar beragama. HKIP juga harus mendukung toleransi di setiap wilayah pelayanannya. Negara juga juga menjamin kebebasan menjalan ibadah bagi seluruh warga, dan juga berkewajiban melakukan pembinaan serta membantu fasilitas untuk melaksanakan ibadah,” kata Arnot.
Sementara Baren Purba, saat membacakan sambutan Ketua DPRD Siantar menyampaikan, sinode adalah momentum bagi para sinodestan untuk saling berbagi, bertukar pikiran untuk mewujudkakn kemajuan HKIP. /red
Tidak ada komentar