Pipa Pam Tirtauli Putus akibat Longsor di Jangir Leto, Ini Daerah yang Terdampak
SIANTAR, Longsor yang terjadi di Janggir Leto, Panei Tongah, Kabupaten Simalungun, Senin (14/11/2021), menyebabkan patahnya pipa milik Perumda Tirtauli. Akibatnya, layanan air bersih ke sejumlah kawasan pelanggan terputus untuk sementara.
Kawasan-kawasan
pelanggan tersebut yakni Jalan Sutomo, Jalan Merdeka, Jalan Cipto,
Jalan Thamrin, Jalan Sabang – Merauke, Kompleks RSUD, Jalan Ahmad Yani,
Kawasan BDB, Jalan Senangin, Jalan Kakap, Jalan Tenggiri, Kelurahan
Martoba, Kelurahan Bane, Kelurahan Kahean, Kelurahan Sukadame, Kelurahan
Melayu, Kelurahan Baru, Kelurahan Sigulang-gulang, dan Kelurahan
Bantan.
Pipa Perumda Tirtauli yang mengalami kerusakan (Putus) akibat bencana longssor di Jangir leto - Simalungun. |
Sementara di lokasi longsor, seperti biasa, tim teknis Perumda Tirtauli terlihat langsung berjibaku menyambungkan kembali pipa yang patah tersebut. Namun karena longsoran yang cukup parah, dan kerusakan pipa yang cukup panjang, tim belum bisa memastikan kapan perbaikan akan rampung.
“Yang
pasti kami berupaya agar perbaikan bisa selesai secepatnya dan air
kembali mengalir ke rumah-rumah pelanggan. Dan kami memohon maaf yang
sebesar-besarnya kepada pelanggan kami atas ketidaknyamanan yang terjadi
ini,” kata Humas Perumda Tirtauli, Jimmi Simatupang, bersama Jumirin Kabag
Distribusi, Leo Pasaribu Kabag PSI, Hobbi Hutagaol Kasubag Perencanaan, dan Pangulu Nagori Jangir Leto Perdi Simanjuntak, Selasa (16/11/2021) dilokasi terputusnya pipa PAM Tirtauli didaerah Jangir Leto.
Pada kesempatan itu Pangulu Nagori Jangir Leto Perdi Simanjuntakmengucapkan terimakasih atas tanggap cepat penangulangan bencana longsor didaerahnya.
"Terimakasih atas tanggap cepat penangulangan bencana longsor ini, akibat longsor pipa PAM Tirtauli terputus, demikian juga aliran air ke sawah warga juga terputus akibat longgsor. Kami sudah sepakat, sesudah pipa Pam nanti ditanggulangi, air ke persawahan warga juga akan diatasi, terimakasih kerjasama pihak Pam Tirtauli,"ungkap Perdi Simanjuntak, bahwa ada 20 Hektar persawahan terancam kekeringan apabila air kepersawahan tidak diperbaiki.tagor/dtc
Tidak ada komentar