Kapal Penyeberangan Tigaras-Simanindo Bertambah, Kini Ada KMP Julaga Tamba dari Pihak Swasta
Simalungun, Sebuah perusahaan swasta merambah dunia transportasi penyeberangan Danau Toba pada rute Tigaras, Kabupaten Simalungun menuju Simanindo, Kabupaten Samosir (Pulang-Pergi) dengan menghadirkan Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Julaga Tamba.
Penampakan KMP Julaga Tamba 01 yang akan menambah armada pengangkutan untuk rute Tigaras, Simalungun - Simanindo, Samosir. TRIBUN MEDAN/ALIJA MAGRIBI |
“Kapal ini milik swasta perorangan oleh pengusaha bermarga Tamba. Diharapkan seminggu sebelum Lebaran, tepatnya tanggal 6 April 2024, kapal ini sudah beroperasi di rute jalur pelayaran penyeberangan Tigaras dan Simanindo,” kata Sabar, Kamis (7/3/2024).
Nantinya operasional KMP Julaga Tamba berada dalam kewenangan KSOPP Direktorat Jenderal Perhubungan Darat pada Kemenhub RI.
Adapun peran dari Dinas Perhubungan Kabupaten Simalungun adalah sebagai pemberi rekomendasi jalur perlintasan dan administratif kewilayahan.
“Pengawasan KM Julaga Tamba di bawah KSOPP. Peran Dishub Simalungun terkait wilayah administrasi karena rutenya masuk wilayah kita. Kita juga membantu sistem rekomendasi jalur perlintasan ini. Karena izin untuk aktivitas kapal harus ada lampu tangan pemerintah daerah setempat,” tutur Sabar.
Sabar sendiri sudah meninjau kesiapan KMP Julaga Tamba sebelum resmi beroperasi dalam waktu dekat. Pada Rabu (6/3/2024) kemarin, Jajaran Dinas Perhubungan Kabupaten Simalungun telah mencoba menaiki kapal dengan rute Tamba, Kabupaten Samosir menuju Muara di Kabupaten Tapanuli Utara.
Sabar menjelaskan bahwa pengecekan akhir ini dilakukan untuk mengetahui keandalan dan kemantapan KMP Julaga Tamba sehingga memenuhi aspek-aspek pelayaran yang berkeselamatan.
“Setelah kita kita lakukan tes dari Desa Tamba sampai ke Muara, Tapanuli Utara dengan durasi perjalanan lebih kurang 4 jam, kondisi kapal sudah memenuhi kriteria baik. Kemudian awak kapal sudah cukup berkompeten dan alat keselamatan lengkap,” kata Sabar.
Adapun kapasitas kapal dapat menampung kendaraan roda empat sebanyak 16 unit. Bahkan tonase angkutan, menurut Sabar, sedikit lebih besar dari Kapal Motor Penyeberangan (KMP) milik pemerintah.
“Lebih besar dari KMP Sumut 1 dan KMP Sumut 2. Kapal ini bakal membantu pelayanan. Mempersingkat antrean pada momen-momen crowded,” katanya. (tribunnews/t)
Tidak ada komentar